Monthly Archives: February 2009

Change or Die

Saya membaca sebuah buku yang menarik dari seorang penulis senior Malajah Fast Economy, Alan Deutschman, yang berbicara tentang proses perubahan dan bagaimana kita bisa melakukannya. Baik dalam konteks pribadi, organisasi, bisnis, dan masyarakat.

“Change or Die” mengulas tentang tiga kunci penting yang harus dilakukan agar perubahan bisa terjadi dalam individu dan organisasi. Ketiga kunci penting itu dinamakan ” 3 R : Relate, Repeat, Reframe”.

Ketiga kunci ini akan membantu kita untuk membuat perubahan-perubahan positif yang diperlukan baik bagi setiap individu , organisasi bisnis, komunitas, maupun sosial. Alan Deutschman menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang bisa dan mampu untuk melakukan perubahan-perubahan secara revolusioner.

Relate — berkaitan dengan upaya untuk membangun sebuah relasi baru, komunitas baru yang memungkinkan perubahan-perubahan yang sedang dilakukan bisa terjadi karena ada: dukungan, motivasi, dorongan, teguran, kedisiplinan, dan kebersamaan dari orang-orang yang menjadi bagian dari relasi atau komunitas baru tersebut. Artinya perubahan itu tidak mungkin dilakukan dalam relasi atau komunitas yang lama. Menciptakan relasi baru adalah langkah mendasar untuk memulai perubahan.

Repeat — adalah semangat untuk mengulang kebiasaan, perilaku, maupun ketrampilan yang baru secara kontinu dalam sebuah komunitas yang mendukung perubahan itu. Perubahan pada dasarnya adalah menciptakan kebiasaan baru, perilaku yang baru, memiliki ketrampilan yang baru, cara berpikir yang baru. Karena itu “repeat” adalam kunci untuk memastikan bahwa pengulangan yang konsisten dan kontinu akan mendorong perubahan yang revolusioner dalam setiap individu

Reframe — adalah membingkai ulang proses perubahan yang sudah dilakukan dengan pola berpikir dan bertindak dalam sebuah kerangka yang baru, yang berbeda dengan pola berpikir dan bertindak yang lama. Reframe (pembingkaian ulang) hanya terjadi jika kebiasaan baru, perilaku baru, dan ketrampilan yang baru mulai bisa dikuasai karena pengulangan yang dilakukan dalam relasi yang baru.

Kegagalan dalam melakukan 3 R ini, akan membawa sebuah proses kematian diri kita karena: kita tidak mampu mengembangkan diri secara utuh, terpenjara dalam sebuah pola pikir dan bertindak yang lama, tidak mampu melakukan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan untuk kemajuan, tidak memiliki ketrampilan-ketrampilan baru yang diperlukan untuk memaksimalkan potensi diri kita dan sebagainya. Jadi semestinya tantangannya adalah bukan “Change or Die” tetapi “Change and Strive”.

Asa

Masih ada harapan, meskipun langit tampak kelam

Masih ada kehidupan, meskipun berat langkah ini

Akan datang jalan terjal yang penuh misteri

Terasa sulit untuk menguaknya

Akankah berakhir disini?

Tidak

Jalan panjang dan terjal tetap harus dilalui

Rintihan kepedihan harus dinikmati

Keringat dingin biarlah meleleh di sekujur tubuh

Namun dalam kemisterian, tetaplah ada harapan

Berjalanlah dengan tegar, meski harus tertatih

Tersenyumlah meski ada kepahitan

Tetaplah menatap kedepan, meskiĀ  yang tampak hanyalah kekosongan

Asa membangkitkan kekuatan

Kan kujemput bila sudah sampai waktunya.