Kearifan Hidup

wise-man2.jpg

“Be very careful, then, how you live – not as unwise but as wise”

Hidup perlu sebuah kearifan. Karena dunia dimana kita tinggal penuh dengan ketidakpastian, tantangan, dan resiko kehidupan. Kearifan diperlukan agar kita bisa hidup saksama dan penuh kehati-hatian. Tidak sembarang dalam bertindak dan berperilaku. Namun sungguh-sungguh memahami setiap persoalan hidup dan selalu ada waktu untuk memikirkan dampak dan resiko dalam setiap tindakan kita.

Hidup dengan seksama berarti hidup dalam kehati-hatian, tidak ceroboh dan sembrono. Selalu bertindak atas dasar sebuah perencanaan yang diperhitungkan secara matang dan cermat. Mengerti bagaimana membuat rencana hidup; mengerti resiko, tantangan, dan kesulitan yang akan dihadapi; serta mampu mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapinya.

Salah satu hambatan utama dalam “menjadi arif dalam kehidupan” adalah sikap bebal. Sikap ini menghambat kita dalam upaya untuk mengerti, belajar, bersikap cepat tanggap dan kritis. Alasan utama orang bersikap bebal adalah sikap egois yang berlebihan, merasa “sok tahu”, tidak rendah hati dalam mengakui keterbatasan dirinya. Orang menjadi tidak berhasrat untuk belajar terus menerus. Ia akan mandeg dalam pengetahuannya, stagnan dalam pertumbuhan karakternya, dan miskin dalam pertimbangan-pertimbangan hidupnya.

Orang yang arif adalah orang yang bijaksana. Tahu kapan harus bertindak dengan tepat, dan atas dasar apa. Ia berilmu dan menguasai nilai-nilai kehidupan. Cerdik dan pandai dalam bersiasat menghadapi problematika kehidupan. Ia punya perencanaan dan tidak asal hidup.

Menjadi arif itu suatu proses yang berlangsung dalam seluruh kehidupan kita. Membuka telinga, mata, dan hati untuk menyerap, mengkaji, dan mengambil nilai penting dalam setiap peristiwa kehidupan. Ia mau untuk berbagi kearifan kepada orang, supaya kearifan hidupnya juga semakin bertambah.

Kearifan hidup selalu dimulai dengan sebuah tujuan yang mulia. Ini akan menjelaskan kepada orang alasan mengapa dia hidup dan untuk apa. Tujuan ini yang menjadi pemandu dalam setiap langkah, tindakan, hasrat, dan keputusan yang diambil orang. Hidup menjadi tidak sembarangan, namun penuh dengan kehati-hatian. Karena segala sesuatu direfleksikan kepada tujuan hidupnya. Jadi milikilah kearifan itu!

One response to “Kearifan Hidup

  1. Semoga masih banyak kesempatan untuk belajar dari kehidupan dan akhirnya menuai kearifan…

Leave a comment